<p>Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan tersebut dilakukan untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global dan sebagai langkah preventif dan forward looking memitigasi dampaknya ke <i>imported inflation</i>.&nbsp;</p><p>Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran rasio loan to value (LTV) bagi kredit properti dan financing to value (FTV) bagi pembiayaan properti paling tinggi 100%. Kebijakan down payment (DP) 0% untuk pembiayaan properti diperpanjang hingga Desember 2024</p><figure class="table"><table><tbody><tr><td colspan="2"><strong>Indikator Ekonomi</strong></td></tr><tr><td>Inflasi September 2023</td><td>2,28%</td></tr><tr><td>BI7DRR Oktober 2023</td><td>6,00%</td></tr><tr><td>Neraca Dagang September 2023</td><td>US$ 3,42 Miliar</td></tr><tr><td>Cadangan Devisa September 2023</td><td>US$ 134,9 Miliar</td></tr><tr><td>Pertumbuhan PDB Kuartal II-2023</td><td>5,17%</td></tr><tr><td colspan="2">Indeks Harga Properti (Bank Indonesia)</td></tr><tr><td>- Residensial (Kuartal II-2023)</td><td>1,92%</td></tr><tr><td>- Komersial Sewa (Kuartal II-2023)</td><td>2,33%</td></tr><tr><td>- Komersial Jual (Kuartal II-2023)</td><td>0,31%</td></tr></tbody></table></figure><p>Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Bambang Ekajaya berpandangan, kenaikan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI masih dalam kondisi terkendali. Ia menilai pengaruh kenaikan suku bunga acuan terhadap kredit pemilikan rumah (KPR) dinilai tidak terlalu besar.&nbsp;</p><p>Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya masih wait and see terkait dampak kenaikan suku bunga acuan. Pihaknya menunggu respons bank komersial terhadap kenaikan suku bunga.</p><p>Analis menilai kenaikan suku bunga acuan akan membebani kinerja emiten properti, terutama yang hanya bergerak di bisnis rumah tapak maupun apartemen. Sebaliknya, emiten properti yang bisnisnya terdiversifikasi ke segmen mall dan hotel, kemungkinan besar masih dapat menahan tekanan ini.&nbsp;</p><p>Kepala Center of Economic and Finance INDEF M Rizal Taufikurrahman memperkirakan sektor properti mengalami tren turun naik pada 2024. Selain resesi ekonomi global, kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh tren kenaikan suku bunga acuan.&nbsp;</p><p>Berikut perkembangan yang terjadi di sektor properti berdasarkan pemberitaan pada 16 - 22 Oktober 2023 yang perlu dicermati:</p><h4>Industri Properti&nbsp;</h4><ul><li>Colliers Indonesia memperkirakan, industri properti pada tahun depan masih tumbuh sekitar 5% dan tak ada indikasi menurun. Tahun politik dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan rumah tapak.</li><li>Hasil riset dari 99 Group pada Oktober 2023, menunjukkan harga tahunan rumah mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen pada September 2023.</li><li>Keberadaan LRT Jabodetabek berdampak pada harga rumah di kota Industri, Bekasi. Berdasarkan riset 99 Group, pasca peresmian LRT Jabodetabek, harga tahunan rumah di Bekasi tumbuh sebesar 5,3%.</li><li>Berdasarkan laporan Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, per kuartal III-2023, tingkat hunian sektor perkantoran tergolong stabil pada triwulan ketiga ini, yaitu sekitar 70% untuk Kawasan CBD dan 71% untuk Kawasan Non-CBD.</li><li>JLL Indonesia mencatat tingkat penjualan kondominium di Jakarta menunjukkan tren penurunan dalam 10 tahun terakhir. Mayoritas pembeli kondominium diketahui berasal dari kalangan investor, sedangkan target pasar utamanya justru lebih memilih rumah tapak.</li><li>Pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara diproyeksi tidak akan membawa dampak signifikan pada pasar properti di Jakarta. Prospek pasar properti di wilayah Jabodetabek bakal tetap stabil karena Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi Indonesia.</li></ul><h4>Aksi Korporasi</h4><ul><li>PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) membukukan pendapatan pra-penjualan senilai Rp 1,7 triliun hingga kuartal III-2023, setara dengan 82% dari target tahun ini. Komposisi terbesar marketing sales per kuartal III-2023 disumbang oleh penjualan segmen ruko, rukan, SOHO, dan gudang. Sebagian lain diperoleh dari penjualan tanah kavling dan penjualan perumahan.</li><li>PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) membukukan marketing sales senilai Rp1,37 triliun hingga kuartal III-2023, setara dengan 76,16% dari target tahun ini sebesar Rp1,8 triliun. Sumber pendapatan DMAS didominasi oleh penjualan lahan industri, selain ada pula produk hunian dan komersial. Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, DMAS berhasil menjual sekitar 39,10 hektare lahan industrinya.</li><li>PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan menerbitkan obligasi Rp 900 miliar. Dananya untuk akuisisi lahan serta memperkuat modal kerja perusahaan. Melalui cucu usahanya, PT Serpong Cipta Cahaya, SMRA akan membeli lahan di Kabupaten Tangerang senilai Rp 1,5 triliun yang akan dikembangkan untuk proyek residensial dan komersial dengan target awal pembangunan pada kuartal IV-2024.</li><li>PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) serius menggarap bisnis properti di kawasan TOD. Hingga saat ini, APLN telah memiliki enam proyek TOD di kawasan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.</li></ul><p>Strategi Marketing</p><ul><li>PT Agung Podomoro Land (APLN) memamerkan konsep hunian tepi danau yang berlokasi di Bandung, yakni Klaster Dharmapuri yang Lake Villa.</li><li>PT HK Realtindo (HKR), anak usaha PT Hutama Karya (Persero), menghadirkan “New Premium Cluster” H City Sawangan Depok untuk pasar milenial dan keluarga muda.</li><li>Sejumlah pengembang properti masih gencar menggarap proyek properti di kawasan Transit Oriented Development (TOD) atau hunian di sekitar jalur kereta.</li><li>Mustika Land Group melansir proyek ke-19 Mustika Garden Tamansari di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.</li><li>Paramount Land kembali merilis area komersial baru di sisi selatan Gading Serpong, yakni Sorrento Grande-East.</li><li>Sinar Mas Land menghadirkan klaster residensial terbarunya yakni Levante at Klasika di kawasan Grand Wisata Bekasi.</li><li>PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan marketing sales mencapai Rp230 miliar dari kawasan komersial Crystal Boulevard Signature Commercial di Summarecon Bekasi.</li></ul>

konpers penaikan status perkara korupsi PLN

ilustrsi-property-tax-south-china-morning-post.jpg

&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Data

Dampak Kenaikan Suku Bunga ke Sektor Properti

Share on

Trending this week